Semua masyarakat yang berpenghasilan rendah maupun menengah baik pedesaan maupun perkotaan.
Unsur lintas sektor dan lintas program yang terkait
Kadar teksnis yang tersedia
Langkah-langkah Pendataan Sasaran
a. Pendataan
Pendataan
suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh komponen yang
merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena
merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari
masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun
bayi serta Tokoh masyarakat.
Bersama-sama
dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu bersalin, neonatal, bayi
dan balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh ibu hamil yang ada
di suatu komunitas tanpa terIewatkan yang dilakukan oleh kader dan
dukun bayi kemudian bidan desa memasukan seluruh data ibu hamil ke
dalam kohort yang telah disediakan di Pusesmas, sehingga data yang ada
di desa pun dimiliki puskesmas.
Dengan
Puskesmas juga memiliki data dasar, bidan desa dan Puskesmas dalam hal
ini bidan puskesmas dan timnya dapat memonitor dan mengikuti setiap
individu yang ada didaerah tersebut.
Dengan
puskesmas memiliki seluruh data ibu hamil dan bidan desa memberikan
pemeriksaan seluruh ibu hamil tanpa melihat apakah ibu hamil lersebut
mempunyai faktor resiko atau tidak, sehingga dapat menyelamatkan jiwa
ibu dan anak yang dikandung.
Dalam
memantau program kesehatan ibu ,dewasa ini digunakan indikator cakupan
,yaitu :cakupan layanan Antenatal (K1 untuk akses dan K4 untuk
kelengkapan layanan antenatal),cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
dan cakupan kunjungan neonatus /nifas .Untuk itu ,sejak awal
tahun1990-an telah digunakan alat pantau berupa Pemantauan Wilayah
Setempat –Kesehatan Ibu Anak (PWS KIA) ,yang mengikuti program jejak
imunisasi.Dengan adanya PWS KIA ,data cakupan layanan proram kesehatan
Ibu dapat diperoleh setiap tahunnya dari semua propinsi.
Walau
demikian ,disadari bahwa indikator cakupan tersebut belum cukup memberi
gambaran untuk menilai kemajuan menurunkan angka AKI.Mengingat bahwa
mengukur AKI ,Sebagai indikator dampak ,secara berkala dalam waktu
kurang dari 5-10 tahun tidak realistis ,maka pakar dunia menganjurkan
pemakaian indikator outcome .Indikator tersebut antara lain :
» Cakupan penanganan kasus obstetri
» Case fatality rate kasus obstetri yang di tangani.
» Jumlah kematian absolut
» Penyebaran fasilitas pelayanan obstetri yang mampu PONEK dan PONED.
» Persentase bedah sesar terhadap seluruh persalinan di suatu wilayah.
b. Langkah-langkah
Untuk memperoleh data perindividu pasien, dapat di lakukan dengan cara :
1) Anamnesis
a) Biodata
b) Riwayat mensturasi
c) Riwayat kesehatan
d) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
e) Biopsikososio spiritual
f) Pengetahuan klien
2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital
3) Pemeriksaan khusus
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Auskultasi
d) Perkusi
4) Pemeriksaan penunjang
a) Laboraturium
b) Catatan terbaru dan sebelumnya
Dengan
klien mengalami kompleksi yang perlu di konsultasikan kepada dokter,
dalam manajemen kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi. Tahap ini
merupakan langkah yang akan menentukan langkah berikutnya, kelengkapan
data yang sesuai dengan kasus yang di hadapi akan menentukan. Olehh
karena itu, proses interpetasi yang benar atau tidak dalam tahap
selanjutnya, sehingga dalam pendekatan ini harus komprehensif, meliputi
data subjektif, objektif dan hasil pemeriksaan sehingga dapat
menggambarkan kondisi/masukan klien yang sebenarnya dan valid. Kaji
ulang data yang sudah di kumpulkanapakah sudahh, tepat, lengkap dan
akurat.
0 komentar:
Posting Komentar