Donor
darah berjalan adalah donor yang dilakukan tiap hari. Donor darah
berjalan ini adalah program PMI untuk memenuhi pasokan darah d PMI
karena PMI sering mengalami kekurangan pasokan darah sedangkan yang
membutuhkan donor darah sangat banyak.
Manfaat Donor Darah
Selain
segi sosial dan derma yang dapat dijadikan dorongan mengapa kita perlu
mendonorkan darah secara rutin, terdapat beberapa manfaat medis dari
donor darah secara teratur. Donor darah terutama baik bagi mereka yang
memiliki kandungan besi dalam darah berlebihan karena besi yang
berlebih cenderung akan menumpuk pada berbagai organ vital seperti
jantung, liver, ginjal dan mengganggu fungsinya (hemokromatosis).
Selain itu, beberapa penelitian medis, walaupun belum sempurna
dijelaskan secara medis, mengemukakan bahwa donor darah rutin akan
membantu kelancaran aliran darah (sistem kardiovaskular). Pengurangan
kekentalan darah sehingga menjamin kelancaran suplai darah bagi tubuh
tersebut ditengarai menyebabkan efek positif bagi jantung, sehingga
pernah ada penelitian yang menyatakan bahwa donor darah rutin mampu
membantu mengurangi angka kejadian serangan jantung pada pria.
Mungkin
kekhawatiran efek samping dari donor darah seperti yang dijadikan
alasan bagi kebanyakan dari kita adalah benar, namun angka kejadiannya
jarang. Dengan berbagai tahapan persiapan dan skrining sebelum mendonor
maka semua efek samping tersebut nyaris tidak akan terjadi.
Kekhawatiran akan terjadinya kekurangan darah (anemia) misalnya. Dengan
pemeriksaan kadar Hb sebelumnya maka hal tersebut dapat dicegah. Selama
Hb orang dewasa diatas 12, donor darah relatif aman untuk dilakukan,
malah dianjurkan. Memar dapat terjadi pada bekas tusukan jarum, namun
jarang luas dan hilang sempurna tidak lebih dari setengah minggu. Salah
satu yang lumayan sering dijumpai adalah terjadinya reaksi hipovolemia
yang berupa tekanan darah turun mendadak pasca donor sehingga membuat
si pendonor merasa pusing, lemas dan mual.
Hal
ini dapat dicegah misalnya dengan menanyakan sebelumnya adakah riwayat
kejadian tersebut pada donor sebelumnya, atau apakah ada riwayat
penyakit tertentu, memeriksa tekanan darah sebelumnya, sesudah donor
maka berbaring sekitar 10 menit lebih dulu sebelum berdiri dan
berjalan, serta dengan diberikannya makanan dan minuman manis segera
setelah donor. Kekhawatiran untuk terinfeksi penyakit serius seperti
HIV misalnya, adalah berlebihan. Selama peralatan seperti jarum yang
dipakai adalah steril dan masih baru, hal tersebut pastinya dapat
dicegah. Justru resiko terinfeksi lebih besar terjadi pada mereka yang
menerima transfusi darah ketimbang si pendonor karena beberapa
ketidaksempurnaan dalam skrining darah.
Syarat Donor Darah (yang tertera di vitamin penambah darah) :
1. Berbadan sehat
2. Berusia 17-65 tahun
3. Berat badan > 45 kg
4. Tidak sedang menderita penyakit
5. Wanita : tidak edang hamil dan menyusui
6. Jarak waktu donor darah min 3 bulan
Ada syarat tambahan yang tidak tertulis dan kita harus tahu
1. Kandungan hemoglobin dalam darah > 12,5 (CMIIW)
2. Spesial buat wanita, tidak sedang haid dan jarak setelah haid dengan waktu donor darah sebaiknya 1 minggu.
Siapa yang boleh mendonorkan darah ?
Prinsipnya
semua manusia sehat (terutama dewasa) boleh dsan baik untuk mendonorkan
darahnya. Tentunya sebelum mendonor beberapa pemeriksaan kondisi fisik
diperlukan untuk memastikan pendonor tidak memiliki penyakit serius
yang mendasari maupun tidak sedang menderita sakit tertentu.
Apakah orang lanjut usia masih boleh mendonorkan darahnya ?
Tentu
saja boleh, dengan catatan mereka tidak memiliki penyakit serius
(penyakit jantung, ginjal, dehidrasi-anemia). Usia tua bukan merupakan
halangan untuk mendonorkan darah. Pendonor lansia pasca donor sebaiknya
berbaring sekurang-kurangnya 15 menit terlebih dahulu jangan langsung
berdiri dan berjalan. Hal ini dikarenakan respon sistem otonom dalam
kontrol tekanan darah seringkali terganggu pada usia lanjut sehingga
mudah terjadi hipotensi orthostatic (tekanan darah anjlok tiba-tiba
karena perubahan postur tubuh dari berbaring ke tegak/semi tegak).
Apakah ibu hamil boleh ?
Belum ada penelitian khusus tentang hal ini dan memang minim laporan penelitian tentang hal ini yang dipublikasikan.
ibu hamil masih boleh mendonorkan darahnya dengan beberapa perhatian misalnya;
- relatif lebih aman jika sedang hamil ti tengah-tengah bulan (bukan hamil muda maupun tua)
- kondisi fisik ibu maupun si janin harus fit; tidak ada permasalahan dengan kehamilannya
- mengingat anemia umum sering dijumpai pada ibu hamil, maka pemeriksaan kadar Hb dan Hematokrit perlu dilakukan sebelumnya
pada
ibu yang hamil tua, posisi selama berbaring mendonorkan darahnya
sebaiknya diatur sedemikian rupa yaitu dalam posisi setengah duduk atau
berbaring miring kiri. Posisi terlentang dapat mengurangi aliran darah
ke janin karena pembuluh darah dalam perut tertekan oleh rahim yang
besar dan jatuh ke belakang.
Tips dan Trik buat yang mau donor darah
Ø Pastikan perut terisi sebelum donor (sarapan dulu)
Ø Malam hari sebelum donor, tidur cukup
Ø Buat yang tekanan darah agak rendah,olahraga ringan sebelum donor.
Ø Tekanan darah normal 120/80. Tekanan darah 100-110 / 70-80 biasanya masi diperbolehkan donor.
Ø Rileks waktu jarum suntik uda mau masuk
Spesial Tips buat yang DONOR PERDANA
Kalo
belum pernah donor, biasanya setelah donor agak pusing. Bahkan bisa
jadi pingsan. Kalo terasa pusing pada waktu donor (darah masih
mengalir), segera bilang ke petugas. Setelah donor dipaksakan istirahat
sebentar di tempat donor. Jangan berjalan dulu. Duduk secara perlahan.
Pada wanita, sebaiknya dicari saat donor darah yang tidak bersamaan dengan saat menstruasi. Hal ini untuk mengurangi lebih banyak lagi kehilangan darah dan anemia.
Pada wanita, sebaiknya dicari saat donor darah yang tidak bersamaan dengan saat menstruasi. Hal ini untuk mengurangi lebih banyak lagi kehilangan darah dan anemia.
0 komentar:
Posting Komentar