PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Aksi siaga adalah upaya terencana
dari pemerintah dan fihak terkait untuk meningkatkan peran serta
masyarakat dalam upaya menyiapkan manusia sehat sejak dini atau secra
khusus untuk mengurangi AKI. Wujud dari aksi ini adalah pembentukan
desa siaga.
1.Pengertian Aksi Siaga serta Maksud dan Tujuan Pembentukan Desa Siaga
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak bisa lepas dari peran serta
masyarakat. Oleh karena itu upaya peningkatan taraf kesehatan,
khususnya KIA, harus melibatkan peran serta masyarakat. Dalam rangka
mencapai tujuan tersebut, pemerintah melakukan upaya pembinaan
masyarakat dalam suatu program gerakan masyarakat ASUH (Awal Sehat
Untuk Hidup Sehat). Aksi Siaga adalah implementasi dari Gerakan
Masyarakat ASUH.
Wujud Aksi Siaga adalah pembentukan Desa Siaga, yaitu desa dimana
warga, bidan dan pihak-pihak terkait di dalamnya siap-siaga dan
bergotong-royong melakukan upaya-upaya penyelamatan ibu dan bayi baru
lahir, terutama pada masa kritis 1- 7 hari pasca kelahiran, sehingga
mendukung upaya-upaya penyiapan manusia sehat sejak dini.
Tujuan yang akan dicapai dari aksi siaga dengan pembentukan desa siaga
adalah untuk membentuk atau mengembangkan sistem pencatatan kehamilan,
kelahiran dan kematian ibu dan bayi. menumbuhkan dukungan promosi
mayarakat dalam perawatan bayi baru lahir, dan meningkatkan perubahan
perilaku masyarakat dalam pemberian ASI segera dan ASI saja selama 6
bulan sejak kelahiran.
2.Unsur-unsur desa siaga dan pesan-pesan siaga
Di dalam desa siaga terdapat unsur desa siaga seperti suami siaga, warga siaga dan bidan siaga.
Suami siaga
Suami siaga adalah suami yang telah menyadari dan waspada untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan istrinya yang sedang hamil sampai dengan
persalinannya. Suami siaga senantiasa siap untuk memberikan yang
terbaik untuk istri dan calon anaknya. Sebagai suami siaga ia siap dan
ikhlas untuk memeriksakan kehamilan istrinya dan ikut mempersiapkan
persalinan dengan batuan tenaga medis.
Warga siaga
Warga siaga adalah warga masyarakat yang siap dan rela untuk bergotong
royong membantu ibu hamil. Gerakan ini berupa pencatatan jumlah ibu
hamil, penyiapan calon pendonor darah, alat transportasi menuju tempat
persalinan dan tabungan untuk ibu hamil dan melahirkan yang dikelola
dan diketahui oleh seluruh anggota masyarakat.
Bidan siaga
Bidan siaga adalah bidan desa yang siap untuk memberikan pertolongan
terhadap persalinan sesuai dengan standar penanganan ibu hamil dan
melahirkan. Apabila ada masalah dengan kehamilan, maka bidan akan
memberikan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai dan bila
dipandang perlu ikut mengantar pasien ke tempat dimaksud. Karena
keberadaannya yang sangat diperlukan warga, maka para bidan ini harus
berada di tempat yang mudah dijangkau.
Pesan-pesan siaga
Pesan-pesan siaga adalah komitmen yang akan dilakukan oleh pelaku utama
aksi siaga, dalam hal ini warga siaga dan bidan siaga, dalam rangka
menurunkan angka kematian ibu dan bayinya. Adapun pesan-pesan siaga
untuk warga siaga adalah:
Warga Siaga
Siap :
•Meminta dan menerima layanan bidan di desa atau petugas kesehatan
lainnya untuk memeriksa bayi dan ibu pada minggu pertama setelah
kelahiran.
•Meminta dan menerima imunisasi hepatitis B untuk bayi setelah lahir atau 1-7 hari setelah lahir.
•Waspada terhadap kondisi gawat darurat ibu hamil dan bayi baru lahir.
Antar:
•Menyampaikan setiap berita kehamilan, kelahiran dan kematian ibu hamil
dan bayi baru lahir sesegera mungkin kepada bidan di desa atau petugas
kesehatan lainnya.
•Mengantar bidan di desa atau tenaga kesehatan terdekat bila terjadi masalah dengan ibu dan bayi baru lahir.
Jaga:
•Mendorong keluarga agar memastikan ibu untuk segera memberikan ASI dalam 30 – 60 menit pertama setelah kelahiran.
•Mendorong keluarga agar mendukung ibu untuk memberikan hanya ASI saja selama 6 bulan pertama.
Bidan Siaga
Siap:
•Menolong setiap persalinan
•Melakukan kunjungan rumah untuk bayi baru lahir dan ibu nifas pada minggu pertama setelah kelahiran.
•Senantiasa bersikap ramah, bersahabat dan terampil dalam memberi pelayanan.
Antar:
•Merujuk dan/atau mendampingi ibu dan bayi ke fasilitas kesehatan terdekat bila terjadi masalah.
Jaga:
•Menjaga mutu pelayanan kunjungan rumah minggu pertama untuk bayi baru lahir dan ibu nifas sesuai standar.
•Mendampingi ibu menemukan solusi dalam mengatasi masalah-masalah pemberian ASI.
3.Cara Pembentukan Desa Siaga
Langkah pertama dan utama dalam rangka pembentukan desa siaga adalah
pendekatan kepada masyarakat. Tujuan pendekatan ini ialah untuk
memahamkan masyarakat tentang arti pentingnya pembentukan desa siaga
dan manfaat yang akan diperolehnya. Pencapaian tujuan ini dilakukan
dengan upaya penyebaran informasi dan sosialisasi desa siaga.
Bila tujuan pendekatan kepada masyarakat telah tercapai, maka akan
mudah untuk melakukan tahapan berikutnya dalam rangka pembantukan desa
siaga, yaitu pembentukan komponen-komponen desa siaga, yang terdiri
dari Tabulin, Dasolin, Ambulan Desa, Bank Darah Desa dan notifikasi
sistem sehingga terwujud dalam satu sistem komitmen yang tertuang
sebagai Amanat Persalinan akan mudah terwujud. Pembentukan
komponen-komponen desa siaga juga ditempuh melalui jalan musyawarah
dengan masyarakat. Sehingga keputusan yang dihasilkan merupakan
kesepakatan bersama.
Adapun pengertian tentang komponen-komponen desa siaga adalah sebagai berikut:
Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)
Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin) adalah merupakan dana simpanan ibu
hamil atau keluarga yang dipersiapkan untuk biaya persalinan.
Penyimpanan dapat dititipkan kepada bidan desa, Bank ataupun disimpan
dalam bentuk benda atau barang bergerak seperti ayam, kelapa, kambing
dan lain-lain. dengan adanya tabulin akan sangat membantu keluarga
terutama keluarga yang kurang mampu untuk membiayai persalinan, sebab
meraka kemungkinan akan kesulitan bila harus menyediakan dana dalam
jumlah banyak dalam waktu yang singkat.
Tabungan ini dapat disimpan di bank yang ada, namun kadang kala
masyarakat tidak akrab dengan bank. Untuk mengatasi hal ini maka
tabungan dapat dititipkan kepada orang yang dipercaya, bidan misalnya
atau kader. Seandainya pun tidak ada uang tunai, masyarakat dapat
menitipkan harta, berupa hasil bumi atau ternak, yang kemudian nilainya
ditentukan dengan nilai uang. Yang harus diperhatikan adalah adanya
pencatatan dari jumlah titipan dan kepercayaan terhadap amanah ini.
Untuk melancarkan pembentukan program TABULIN, kegiatan pertama yang
dilakukan adalah pembentukan kepengurusan, dalampertemuan juga
menyepakati besarnya tabulin perminggu. Mengapa dilakukan pengumpulan
tabulin perminggu, karena apabila waktunya terlalu jauh dikhawatirkan
tabungan yang terkumpul tidak memadai. Dana ini akan diambil oleh
pengurus dan dilakukan sistem pencatatan yang jelas dan teratur.
Dana sosial ibu bersalin (Dasolin)
Dana sosial ibu bersalin (Dasolin) adalah dana yang dikumpulkan dari
dan oleh masyarakat yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi
terhadap ibu yang akan melahirkan, terutama bagi keluarga yang tidak
mampu. Namun dana ini atas kesepatakan warga desa dapat dipergunakan
juga untuk membantu meringankan biaya kesehatan yang lain bila memang
diperlukan. Sumber-sumber dasolin dapat berasal dari iuran rumah tangga
/ keluarga / ibu hamil, kas kampung (RT/RW), kas desa, kas organisasi
desa (PKK/kelompok penjual air desa/kelompok tukang beca dan lain-lain).
Berdasarkan pengalaman dari pembentukan Dasolin di Desa Weru Kidul Kab.
Cirebon, bahwa untuk memudahkan para pengurus dalam mengumpulkan dana,
maka wilayah kerja di bagi menjadi 3 pos yaitu pos satu, pos dua dan
pos tiga. Pos satu mengumpulkan dana dari para pengusaha, yang besarnya
disesuaikan dengan kesepakatan dalam musyawarah. Pos dua, mengumpulkan
dana dari pembuatan KTP, pemilik rekening listrik, pembuatan akte
kelahiran dan surat nikah serta sumbangan dari tempat penyimpanan
sepeda, semuanya dengan menggunakan kupon, yang besarnya ditetapkan
sesuai dengan kesepakatan. Dan pos yang ke tiga, berasal dari pasar,
baik pasar kue, pasar hewan, pedagang kaki lima maupun toko di pinggir
jalan, besarnya sesuai dengan kesepakatan. Demi mendukung lancarnya
program, pertemuan rutin dilakukan setiap bulan.
0 komentar:
Posting Komentar